Berikut ini adalah essai
yang saya buat untuk persyaratan awal K2NUI 2013 dengan tema Harmoni
dalam Kebhinekaaan menuju Masyarakat Sejahtera dan Mandiri” pada
tanggal 23 Juni – 25 Juli 2013 dengan lokasi Kampung
Sawinggrai (Pulau Gam - Kab. Raja Ampat).
Kabupaten Raja Ampat
merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari beberapa gugus pulau besar maupun
kecil, untaian karang laut, pegunungan,
hutan tropis, pantai berpasir putih dan aneka ragam kehidupan satwa di dalamnya
membuat Raja Ampat memiliki pemandangan alam yang indah. Berada di
Jantung Segitiga Terumbu Karang yang luas wilayahnya sekitar 4 juta hektar
daratan dan laut. Terdapat empat pulau besar yaitu P. Batanta, P. Salawati, P.
Misool dan P. Waigeo, serta ratusan pulau kecil lainnya.
Gambar Sawinggrai (http://routinescape.wordpress.com dok.) |
Raja Ampat adalah salah satu daerah ekosistem penting di Kepulauan
Indonesia yang diperkaya dengan ribuan spesies ikan, terumbu karang dan burung.
Terletak di gerbang Lautan Pasifik, dekat dengan Semenanjung Kepala Burung
Papua Barat. Kabupaten Raja Ampat berada di lokasi strategis Segitiga Terumbu
Karang dan telah menjadi pusat keanekaragaman hayati Dunia. Sekitar 603 spesies
terumbu karang, 1397 spesies ikan karang dan berbagai pulau atol.
Kampung Sawinggrai
berada di pulau Gam yang secara administratif terletak di Distrik Meos Mansar,
Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kampung Sawinggrai merupakan salah
suatu daerah yang memiliki potensi pariwisata yang sangat menjanjikan di
Kabupaten Raja Ampat dan dihuni sekitar 36
kepala keluarga dan sebagian besar dari mereka memiliki keahlian membuat
kerajinan khas pahatan patung.
Gambar. Dermaga Sawinggrai (http://routinescape.wordpress.com dok.) |
Kota Sorong adalah kota transit terdekat untuk menuju Kabupaten
Raja Ampat melalui jalur penerbangan langsung dari Jakarta, Manado dan Makassar
dan ferry cepat ke Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat yang terletak di Pulau
Waigeo dan kemudian menggunakan Boat atau Perahu
Tradisional untuk menuju Kampung Sawinggrai yang berbeda pulau
dengan. Selain dari Waisai, kita juga bisa mencapai Kampung Sawinggrai dari
Pelabuhan Usaha Mina, Sorong dengan menyewa kapal cepat. Karena masih sangat
terpencil, jangan banyak berharap akan ada sinyal provider telepon selular
selama menginap di kawasan. Adapun listrik, pemerintah daerah saat ini
baru mampu menjamin pasokan di Waisai, Pulau Waigeo, sementara listrik di tiap
pulau dan resort yang tersebar, terpaksa swadaya.
Beragam potensi yang
dimiliki oleh Kampung Sawinggrai sampai saat ini masih tetap terjaga berkat
kerja keras penduduk setempat. Tradisi Sasi Laut yaitu larangan menangkap jenis
fauna laut tertentu di sebuah kawasan dalam jangka waktu tertentu yang
disepakati oleh masyarakat meskipun penduduk setempat hidup sebagai nelayan
adalah salah satu contoh dari perpaduan antara pelestarian lingkungan dengan pariwisata
kebudayaan lokal. Cenderawasih merah adalah salah satu yang terkenal dari
daerah ini, sehingga Kampung Sawinggrai identik dengan burung ini.
Salah satu strategi
pengembangan pariwisata yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Raja Ampat
untuk menunjang kemajuan sektor Pariwisata dan meningkatkan sumber pendapatan
penduduk lokal yang hidup Kampung-Kampung di kepulauan Raja Ampat adalah dengan
memberdayakan beberapa lokasi tempat tinggal penduduk asli kepulauan Raja Ampat
menjadi sebuah Kampung wisata.
Dalam pelaksanaanya pengembangan Kampung wisata ini adalah dengan
menitik beratkan pengembangan potensi budaya lokal yang dan potensi wisata alam
yang ada di sekitar lokasi Kampung tersebut. Selain berusaha mengangkat potensi
wisata di setiap Kampung, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan
Kampung-Kampung setempat dalam menyediakan rumah-rumah penginapan yang
disewakan bagi para wisatawan yang berkunjung.
Maka tidak mengherankan
jika penggerak perekonomian masyarakat setempat bertumpu pada sektor perikanan,
ekonomi kreatif dan pariwisata. Tidak mengherankan jika Sawinggrai masuk dalam
pengembangan Kampung wisata di Kabupaten Raja Ampat sehingga perekonomian
rakyat setempat terus berkembang. Untuk usaha kreatif skala rumahan ini terus
berkembang setelah Pemerintah Kabupaten Raja Ampat menjadikan pariwisata
sebagai tulang punggung perekonomian daerah. Pilihan itu karena besarnya
potensi alam bahari, keragaman tradisi budaya, dan perjalanan sejarah di
gugusan pulau di kabupaten yang 80 persen wilayahnya adalah laut. Mulai 2008,
sebagai kabupaten yang baru terbentuk tahun 2003.
Hampir semua ibu rumah tangga di Kampung Arborek dan Sawinggrai
membuat kerajinan anyaman. Namun di Kampung lainnya memproduksi kerajinan
tempurung kelapa, kerang, anyaman lidi kelapa, dan ukiran kayu dikerjakan oleh
kaum laki-laki. Penghasilan keluarga tak lagi bergantung pada tangkapan ikan.
Meski hasilnya tidak besar, penjualan kerajinan mampu menutupi kebutuhan biaya
sekolah anak.
Namun dibalik itu semua,
harga sebotol Air Mineral dengan berat 1,5 liter seharga Rp. 12.000 lebih mahal
dibandingkan satu liter minyak. Harga tersebut bukan ulah spekulan melainkan
membutuhkan perjalanan yang panjang untuk sampai ke Kampung Sawinggrai.
Hebatnya meskipun di Kabupaten Raja Ampat punya potensi
pertambangan, justeru bukan itu yang diunggulkan melainkan pariwisata yang
lebih di kembangkan karena mempunyai manfaat jangka panjang dan tak pernah
habis serta dampaknya multisektor oleh Pemerintah setempat.
Tingkat Pendidikan
sebagian besar penduduk di Kampung hanya menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar
karena hampir di setiap kampung memiliki Sekolah Dasar sedangkan SMP berada di
ibukota distrik, SMK perikanan berada di kampung Samate dan SMU berada di
Ibukota Kabupaten, Waisai.
Di bidang Kesehatan hamper
setiap kampung memiliki bidan kampung, mantri atau suster. Selain itu juga
terdapat kader posyandu serta dukun terlatih. Dokter hanya ada di ibukota
kabupaten dan beberapa ibukota distrik yang beberapa kali mengadakan kunjungan
ke kampung-kampung.
Dahulu ketika
transportasi belum bergantung pada minyak dan pusat kesehatan tidak tersedia di
tiap kecamatan, hutan menjadi salah satu tempat selain laut untuk mencari
kehidupan. Akar dan daun tumbuhan dari hutan diracik menjadi ramuan untuk obat.
Sekarang penduduk setempat sudah tidak lagi mencari obat dari hutan karena
semua telah tersedia dalam bentuk kapsul, meskipun juga masih harus membayar.
Sumber:
http://www.tempatwisatadidaerahpapua.com/2012/11/Kampung-sawinggrai-cenderawasih-merah.html,
diakses pada 6 April 2013.
http://www.indonesia.travel/en/destination/248/raja-ampat/article/189/get-close-to-the-most-exotic-birds-of-paradise-at-raja-ampat,
diakses pada 5 April.